MATERI PAI KELAS VIII SEMESTER II
§ BAB VII Meneladani Kemuliaan
dan Kejujuran Para Rasul Allah Swt.
1. Pengertian iman kepada Rasul adalah menyakini dengan sepenuh
hati bahwa Allah telah mengutus para rasul-Nya untuk
menyampaikan wahyu kepada
umatnya.
2. Para Rasul yang harus
kita ketahui sebagaimana dinyatakan
dalam al- Qur’ān jumlahnya ada 25
rasul. Kisah perjuangan dalam berdakwah dapat
menjadi teladan bagi kehidupan kita saat ini.
3. Sifat-sifat Rasul
-
Sifat wajib para rasul
ada 4 yaitu: Siddiq, Amanah,
Tablig, dan
Fatanah.
-
Sifat mustahilnya para rasul ada 4: yaitu Kazib, Khianat, Kitman, dan
Baladah.
-
Sifat Jaiz para rasul ada 1 yaitu “Iradhul Basyariyah” yaitu memiliki
sifat dan kebutuhan hidup
sebagaimana manusia pada umumnya.
4. Rasul Ulul Azmi, Ada 5 rasul yang diberi gelar “Ulul azmi” yang artinya orang-orang yang memiliki keteguhan hati dalam menghadapi dan cobaan dari Allah
Swt. Adapun 5 rasul tersebut adalah:
Nuh a.s., Ibrahim a.s., Musa a.As., Isa a.s., dan Muhammad saw.
5. Hikmah beriman kepada
Rasul Allah Swt. Adapun hikmah yang
dapat kalian laksanakan dalam
kehidupan sehari- hari adalah:
a.
Kita selalu meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah Swt.
b.
Kita selalu mengerjakan dan mengamalkan apa yang telah
dicontohkan oleh
para rasul.
c.
Menjadikan para Rasul sebagai teladan dalam
kehidupan sehari- hari.
d.
Kita selalu patuh dan taat dalam melaksanakan semua yang
diperintahkan oleh Allah dan menjauhi apa yang menjadi larangan- Nya.
§ BAB VIII Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Halal dan Menjauhi yang Haram.
1. Makanan dan minuman halal adalah
makanan dan minuman yang boleh dimakan/diminum menurut ketentuan
syariat Islam.
2. Makanan dan minuman haram adalah makanan dan minuman
yang tidak boleh dimakan/diminum menurut ketentuan syariat
Islam.
3. Kriteria kehalalan
sebuah makanan meliputi tiga hal berikut ini :
a.
halal
pada wujud/zat makanan itu sendiri,
b.
halal
pada cara mendapatkannya,
c.
halal
pada proses pengolahannya.
4. Jenis-jenis makanan
halal adalah :
a.
Semua jenis makanan yang tidak diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
b.
Semua
jenis makanan yang tidak kotor
dan tidak menjijikkan.
c.
Semua jenis
makanan yang
tidak mendatangkan
mudharat,
tidak membahayakan
kesehatan tubuh, tidak merusak akal, serta
tidak
d.
merusak
moral dan aqidah.
5. Jenis-jenis makanan
yang diharamkan:
a.
Semua makanan yang
disebutkan dalam Q.S al-Māidah/5 : 3.
b.
Semua jenis
makanan yang
mendatangkan mudharat terhadap
kesehatan badan, jiwa, akal,
moral, dan aqidah.
c.
Semua
jenis makanan yang kotor dan menjijikkan (khabais).
d.
Makanan yang
didapatkan dengan cara
batil.
6. Jenis-jenis minuman yang
halal adalah :
a.
Semua
jenis air atau cairan yang
tidak memabukkan.
b.
Semua jenis air atau cairan yang tidak mendatangkan mudharat bagi manusia, baik dari segi kesehatan badan, akal, jiwa, maupun
akidah.
c.
Air atau cairan tersebut bukan benda najis
atau benda suci yang terkena najis.
d.
Air atau
cairan
tersebut
didapatkan dengan cara
yang halal.
7. Jenis minuman haram
dibagi menjadi tiga macam
:
a.
Semua
jenis minuman yang memabukkan (khamr).
b.
Minuman yang berasal dari benda najis atau benda yang terkena
najis.
c.
Minuman yang
didapatkan dengan cara
batil (tidak halal).
8. Manfaat mengkonsumsi
makanan dan minuman yang halal :
a.
mendapat rida
Allah Swt.,
b.
memiliki
akhlakul karimah,
c.
terjaga kesehatannya,
d.
menumbuhkan motivasi beribadah.
9. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram akan menimbulkan
akibat buruk :
a.
Amal ibadahya tidak akan diterima dan doanya tidak akan dikabulkan oleh Allah Swt.
b.
Makanan dan minuman
haram bisa merusak jiwa terutama minuman
keras
(khamr).
c.
Makan dan minuman
yang haram dapat mengganggu kesehatan
tubuh.
d.
Menghalangi mengingat Allah dan rasa malas beribadah.
§ BAB IX Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan
pada Masa Abbasiyah.
1. Kemajuan Islam pada Masa Bani
Abbasiyah Daulah Abbasiyah didirikan
oleh
Abdullah
Al-Saffah pada tahun132
H
/ 750 M. Daulah Abbasiyah merupakan
kelanjutan
dari
pemerintahan
Daulah Umayyah
yang telah
hancur
di
Damaskus. Kemajuan
dan
perkembangan pada periode Bani Abbasiyah dipengaruhi
oleh
dua
faktor yaitu
faktor internal
(dari
ajaran agama
Islam)
dan
faktor eksternal
(proses sejarah umat Islam dalam kehidupannya).
2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
pada
Masa Bani Abbasiyah Pada masa Daulah Abbasiyah adalah masa keemasan bagi umat Islam
atau
yang sering disebut dengan istilah ‘’The
Golden Age’’.
3. Perkembangan Kebudayaan Pada
Masa Bani Abbasiyah Pusat peradapan
Islam
pada
masa Daulah Abasiyah adalah: di Kota
Bagdad dan Kota Samarra. Kemajuan yang dicapai tidak hanya mencakup kepentingan sosial saja, tetapi juga aspek peradaban
dalam semua aspek kehidupan, seperti: administrasi pemerintahan dengan biro- bironya, sistem organisasi
militer, administrasi
wilayah pemerintahan, pertanian, perdagangan,
dan industry,
Islamisasi pemerintahan, kajian dalam bidang kedokteran, astronomi, matematika,
geografi, historiografi,
filsafat
Islam, teologi,
hukum (fiqh), dan etika Islam, sastra, seni, dan
penerjemahan serta pendidikan, kesenian,
arsitektur,
meliputi pendidikan dasar (kuttab), menengah, dan perguruan tinggi,
perpustakaan dan toko
buku, media tulis, seni rupa, seni
musik, dan arsitek.
4. Hikmah mempelajari sejarah pertumbuhan Ilmu
pada masa Daulah Abbasiyah: meningkatkan
keimanan kepada Allah Swt., dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya,
menumbuhkan semangat menuntut ilmu baik ilmu agama maupun ilmu dunia
seperti yang
telah dicontohkan oleh
para cendekiawan Islam mengembangkan nilai-nilai kebudayaan yang
sesuai dengan ajaran Islam, membina rasa kesatuan dan persatuan umat Islam dan kerukunan beragama di seluruh dunia yang tidak
membeda-bedakan suku, bangsa, negara, warna kulit,
dan lain sebagainya.
§ BAB X Hidup Sehat dengan Makanan
dan Minuman yang Halal Serta Bergizi.
1. Islam mengajarkan kepada umatnya
agar
mengkonsumsi makanan dan minuman yang halalan thayyiban. Halal artinya
dibolehkan agama, sedangkan thayyib artinya bergizi dan baik bagi kesehatan tubuh.
2. QS An-Nahl/16 ayat 114 berisi perintah
untuk memakan makanan yang halal lagi baik, serta mensyukuri nikmat
Allah Swt.
§ BAB XI Menghindari Minuman Keras, Judi, dan Pertengkaran.
1. Qalqalah ada dua macam, yaitu qalqalah
sugra dan kubra.
2. Suatu lafaz dibaca qalqalah
sughra apabila di dalamnya terdapat huruf qalqalah yang berharakat sukun.
3. Suatu lafaz dibaca qalqalah
kubra apabila di dalamnya terdapat huruf qalqalah yang berharakat hidup tetapi diwaqafkan (berhenti) sehingga huruf qalqalah
tersebut dibaca sukun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar