Rabu, 19 Oktober 2016

MATERI PAI KELAS VIII SEMESTER II



MATERI PAI KELAS VIII SEMESTER II

§  BAB VII Meneladani Kemuliaan dan Kejujuran Para Rasul Allah Swt.
1.     Pengertian iman kepada Rasul adalah menyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah mengutus para rasul-Nya untuk menyampaikan wahyu kepada umatnya.
2.     Para Rasul yang harus kita ketahui sebagaimana dinyatakan dalam al- Qurān jumlahnya ada 25 rasul. Kisah perjuangan dalam berdakwah dapat menjadi teladan bagi kehidupan kita saat ini.
3.     Sifat-sifat Rasul
-        Sifat wajib para rasul ada 4 yaitu: Siddiq, Amanah, Tablig, dan Fatanah.
-        Sifat mustahilnya para rasul  ada 4: yaitu Kazib, Khianat, Kitman, dan Baladah.
-        Sifat Jaiz para rasul ada 1 yaitu Iradhul Basyariyah yaitu memiliki sifat dan kebutuhan hidup sebagaimana manusia pada umumnya.
4.     Rasul Ulul Azmi, Ada 5 rasul yang diberi gelar Ulul azmi yang artinya orang-orang yang memiliki keteguhan hati dalam menghadapi dan cobaan dari Allah Swt.  Adapun 5 rasul tersebut adalah: Nuh a.s., Ibrahim a.s., Musa a.As., Isa a.s., dan Muhammad saw.
5.     Hikmah beriman kepada Rasul Allah Swt. Adapun hikmah yang dapat kalian laksanakan dalam kehidupan sehari- hari adalah:
a.     Kita selalu meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah Swt.
b.     Kita   selalu   mengerjakan   dan   mengamalkan   apa   yang   telah dicontohkan oleh  para rasul.
c.      Menjadikan para Rasul sebagai teladan dalam kehidupan sehari- hari.
d.     Kita  selalu  patuh  dan  taat  dalam  melaksanakan  semua  yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi apa yang menjadi larangan- Nya.

§  BAB VIII Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Halal dan Menjauhi yang Haram.
1.     Makanan  dan  minuman  halal  adalah  makanan  dan  minuman  yang boleh dimakan/diminum menurut ketentuan syariat Islam.
2.     Makanan dan minuman haram adalah makanan dan minuman yang tidak boleh dimakan/diminum menurut ketentuan syariat Islam.
3.     Kriteria kehalalan sebuah makanan meliputi tiga hal berikut ini :
a.     halal pada wujud/zat makanan itu sendiri,
b.     halal pada cara mendapatkannya,
c.      halal pada proses pengolahannya.
4.     Jenis-jenis makanan halal adalah :
a.     Semua jenis makanan yang tidak diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
b.     Semua jenis makanan yang tidak kotor dan tidak menjijikkan.
c.      Semua  jenis  makanan  yang  tidak  mendatangkan  mudharat,  tidak membahayakan  kesehatan  tubuh,  tidak  merusak  akal,  serta  tidak
d.     merusak moral dan aqidah.
5.     Jenis-jenis makanan yang diharamkan:
a.     Semua makanan yang disebutkan dalam Q.S al-Māidah/5 : 3.
b.     Semua  jenis  makanan  yang  mendatangkan  mudharat  terhadap kesehatan badan, jiwa, akal, moral, dan aqidah.
c.      Semua jenis makanan yang kotor dan menjijikkan (khabais).
d.     Makanan yang didapatkan dengan cara batil.
6.     Jenis-jenis minuman yang halal adalah :
a.     Semua jenis air atau cairan yang tidak memabukkan.
b.     Semua jenis air atau cairan yang tidak mendatangkan mudharat bagi  manusia, baik dari segi kesehatan badan, akal, jiwa, maupun akidah.
c.      Air atau cairan tersebut bukan benda najis atau benda suci yang terkena najis.
d.     Air atau cairan tersebut didapatkan dengan cara yang halal.
7.     Jenis minuman haram dibagi menjadi tiga macam :
a.     Semua jenis minuman yang memabukkan (khamr).
b.     Minuman yang berasal dari benda najis atau benda yang terkena najis.
c.      Minuman yang didapatkan dengan cara batil (tidak halal).
8.     Manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal :
a.     mendapat rida Allah Swt.,
b.     memiliki akhlakul karimah,
c.      terjaga kesehatannya,
d.     menumbuhkan motivasi beribadah.
9.     Mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram akan menimbulkan akibat buruk :
a.     Amal ibadahya tidak akan diterima dan doanya tidak akan dikabulkan  oleh Allah Swt.
b.     Makanan dan minuman haram bisa merusak jiwa terutama minuman keras (khamr).
c.      Makan dan minuman yang haram dapat mengganggu kesehatan tubuh.
d.     Menghalangi mengingat Allah dan rasa malas beribadah.

§  BAB IX Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan pada Masa Abbasiyah.
1.     Kemajuan Islam pada Masa Bani Abbasiyah Daulah  Abbasiyah  didirikan  oleh  Abdullah  Al-Saffah  pada  tahun132  H /  750  M.  Daulah  Abbasiyah  merupakan  kelanjutan  dari  pemerintahan Daulah  Umayyah  yang  telah  hancur  di  Damaskus.  Kemajuan  dan perkembangan  pada  periode  Bani  Abbasiyah  dipengaruhi  oleh  dua faktor  yaitu  faktor  internal  (dari  ajaran  agama  Islam)  dan  faktor eksternal (proses sejarah umat Islam dalam kehidupannya).
2.     Perkembangan Ilmu Pengetahuan  pada Masa Bani Abbasiyah Pada masa Daulah Abbasiyah adalah masa keemasan bagi umat Islam atau yang sering disebut dengan istilah ‘’The Golden Age.
3.     Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Bani Abbasiyah Pusat peradapan  Islam  pada masa Daulah Abasiyah adalah: di Kota Bagdad dan Kota Samarra. Kemajuan yang dicapai tidak hanya mencakup kepentingan sosial saja, tetapi juga aspek peradaban dalam   semua aspek kehidupan, seperti: administrasi pemerintahan dengan biro- bironya, sistem organisasi militer, administrasi wilayah pemerintahan, pertanian,   perdagangan,   dan   industry,   Islamisasi   pemerintahan, kajian dalam bidang kedokteran, astronomi, matematika, geografi, historiografi,  filsafat  Islam,  teologi,  hukum  (fiqh),  dan  etika  Islam, sastra, seni, dan penerjemahan serta pendidikan, kesenian, arsitektur, meliputi pendidikan dasar (kuttab), menengah, dan perguruan tinggi, perpustakaan dan toko buku, media tulis, seni rupa, seni musik, dan arsitek.
4.     Hikmah mempelajari sejarah pertumbuhan Ilmu   pada masa Daulah Abbasiyah: meningkatkan keimanan kepada Allah Swt., dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, menumbuhkan semangat menuntut ilmu baik ilmu agama maupun ilmu  dunia  seperti yang  telah  dicontohkan  oleh  para  cendekiawan Islam mengembangkan nilai-nilai kebudayaan yang sesuai dengan ajaran Islam, membina rasa kesatuan dan persatuan umat Islam  dan kerukunan beragama di seluruh dunia yang tidak membeda-bedakan suku, bangsa, negara, warna kulit, dan lain sebagainya.

§  BAB X Hidup Sehat dengan Makanan dan Minuman yang Halal Serta Bergizi.
1.     Islam mengajarkan kepada umatnya agar mengkonsumsi makanan dan minuman yang halalan thayyiban. Halal artinya dibolehkan agama, sedangkan thayyib artinya bergizi dan baik bagi kesehatan tubuh.
2.     QS An-Nahl/16 ayat 114 berisi perintah untuk memakan makanan yang halal lagi baik, serta mensyukuri nikmat Allah Swt.

§  BAB XI Menghindari Minuman Keras, Judi, dan Pertengkaran.
1.     Qalqalah ada dua macam, yaitu qalqalah sugra dan kubra.
2.     Suatu lafaz dibaca qalqalah sughra apabila di dalamnya terdapat huruf qalqalah yang berharakat sukun.
3.     Suatu lafaz dibaca qalqalah kubra apabila di dalamnya terdapat huruf qalqalah yang berharakat hidup tetapi diwaqafkan (berhenti) sehingga huruf qalqalah tersebut dibaca sukun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar