PERKEMBANGAN MASA REMAJA
PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN PADA MASA REMAJA
Remaja didefinisikan sebagai tahap perkembangan
transisi yang membawa individu dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Menurut
Seifert dan Hoffnung (1987), periode ini umumnya dimulai sekitar usia 12 tahun
hingga akhir masa pertumbuhan fisik, yaitu sekitar usia 20 tahun.Usia remaja berada dalam usia 12 tahun sampai 21
tahun bagi wanita, dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria.
Ada dua pandangan teoritis tentang remaja. Menurut pandangan teoritis pertama yang dicetuskan oleh psikolog G. Stanley
Hall “ adolescence is a time of “storm and stress “. Artinya, remaja adalah
masa yang penuh dengan “badai dan tekanan jiwa”, yaitu masa di mana terjadi
perubahan besar secara fisik, intelektual dan emosional pada seseorang yang
menyebabkan kesedihan dan kebimbangan (konflik) pada yang bersangkutan, serta
menimbulkan konflik dengan lingkungannya (Seifert & Hoffnung, 1987). Dalam
hal ini, Sigmund Freud dan Erik Erikson meyakini bahwa perkembangan di masa
remaja penuh dengan konflik.
Menurut pandangan teoritis kedua, masa remaja
bukanlah masa yang penuh dengan konflik seperti yang digambarkan oleh pandangan
yang pertama. Banyak remaja yang mampu beradaptasi dengan baik terhadap
perubahan yang terjadi pada dirinya, serta mampu beradaptasi dengan baik
terhadap perubahan kebutuhan dan harapan dari orang tua dan masyarakatnya. Bila
dikaji, kedua pandangan tersebut ada benarnya, namun sangat sedikit remaja yang
mengalami kondisi yang benar-benar ekstrim seperti kedua pandangan tersebut
(selalu penuh konflik atau selalu dapat beradaptasi dengan baik). Kebanyakan
remaja mengalami kedua situasi tersebut (penuh konflik atau dapat beradaptasi
dengan mulus) secara bergantian (fluktuatif).
Menururt Hurlock (1964)
Remaja awal (12/13 th – 17/18 th), remaja akhir (17/18 th – 21/22 th).
WHO menyatakan walaupun definisi remaja utamanya didasarkan pada usia kesuburan
(fertilitas) wanita, namun batasan itu juga berlaku pada remaja pria, dan WHO
membagi kurun usia dalam dua bagian yaitu remaja awal 10 – 14 tahun dan remaja
akhir 15 – 20 tahun.
PSIKIS REMAJA
Remaja Awal
a. Ketidakstabilan keadaan perasaan dan emosi
Pada masa ini, remaja mengalami badai dan topan dalam
kehidupan perasaan dan emosinya. Keadaan semacam ini sering disebut strom
and stress. Remaja sesekali sangat bergairah dalam bekerja tiba-tiba
berganti lesu, kegembiraan yang meledak bertukar rasa sedih yang sangat, rasa
percaya diri berganti rasa ragu-ragu yang berlebihan, termasuk ketidaktentuan
dalam menentukan cita-cita dan menentukan hal-hal yang lain.
b.Status remaja awal
yang membingungkan
Status mereka tidak hanya sulit ditentukan, tetapi
juga membingungkan. Perlakuan orang tua terhadap mereka sering berganti-ganti.
Orang tua ragu memberikan tanggungjawab dengan alasn mereka masih “kanak-kanak”.
Tetapi saat mereka bertingkah kekanak-kanakan, mereka mendapat
teguran sebagai “orang dewasa”. Karena itu, mereka
bingung akan status mereka.
c.Banyak masalah yang
dihadapi remaja
Remaja awal sebagai
individu yang banyak mengalami masalah dalam kehidupannya. Hal ini dikarenakan mereka lebih mengutamakan
emosionalitas sehingga kurang mampu menerima pendapat orang lain yang
bertentangan dengan pendapatnya. Faktor ini disebabkan karena mereka menganggap
bahwa dirinya lebih mampu daripada orang tua.
Remaja
Akhir
Pada
masa ini terjadi proses penyempurnaan pertumbuhan fisik dan perkembagngan
psikis.
Stabilitas mulai
timbul dan meningkat
Stabilitas mulai timbul dan meningkat dalam aspek
psikis. Demikian pula stabil dalam minat-minatnya; pemilihan sekolah, jabatan,
pakaian, pergaulan dengan sesame ataupun lain jenis. Mereka mulai menunjukkan
kemantapan serta tidak mudah berubah pendirian.
Proses
menjadi stabil ini akan lebih cepat apabila orang tua berperan dengan lebih
demokratis.
Citra diri dan sikap pandang yang lebih realistis
Disini
remaja mulai menilai dirinya sebagaimana adanya (apa adanya), menghargai
miliknya, keluarganya dan orang lain seperti keadaan sesungguhnya.
f.Menghadapi
masalahnya secara lebih matang
Hal ini disebabkan oleh karena kemampuan piker
remaja akhir yang telah lebih sempurna dan ditunjang oleh sikap pandangan yang
lebih realistis.
Perasaan menjadi lebih tenang
Mereka tidak lagi
menampakkan gejala-gejala strom and stresssehingga muncullah
suatu ketenangan dalam diri mereka.
Perubahan Fisik Selama
Masa Remaja
sebelum masa
remaja ini disebut sebagai PERIODE PUBERTAS (ambang pintu masa
remaja).
PUBERTAS jelas berbeda
dengan masa REMAJA, walopun bertumpang tindih dengan masa remaja awal.
PERUBAHAN FISIK
CIRI-CIRI REMAJA
AWAL(Teenagers)
- Terjadi
pertumbuhan fisik yang pesat
- Dalam jangka 3-4
tahun anak bertumbuh hingga tingginya hampir menyamai tinggi ortu.
- Pertumbuhan anggota badan dan otot-otot sering
tidak seimbang.Akibatnya……
- Pada laki-laki mulai
memperlihatkan penonjolan otot-otot pada dada, lengan, paha dan betis.
Pada wanita mulai menunjukkan mekar tubuh yang membedakannya dengan
tubuh kanak-kanak.
- Dalam
hal kecepatan pertumbuhan, terutama nampak jelas dalam usia 12-14 tahun remaja
putri bertumbuh demikian cepat meninggalkan pertumbuhan remaja pria.Akibatnya….
- Dalam
masa pertumbuhan ini baik remaja pria maupun remaja wanita cenderung ke arah
memanjang dibanding melebar.
- Kematangan
kelenjar seks pada usia 11/12 th – 14/15 th.Biasanya pertumbuhan itu lebih
cepat pada remaja putri dibanding remaja putra.
Masa Remaja Akhir
Sebagai Masa Adolessence
Masa remaja akhir adalah masa transisi perkembangan antara masa remaja
menuju dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 17-22 tahun. Pada
masa ini terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang
berhubungan dengan orang tua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita
merupakan proses pembentukan orientasi masa depan. (Anna Freud, dalam buku
Hurrlock).
Adolessense berasal dari kata adolescere yang artinya:
“tumbuh”, atau ”tumbuh menjadi dewasa” untuk mencapai “kematanga”, kematangan
adolessense mempunyai arti luas mencakup kematangan mental, emosional, seksual
dan fisik.[4]Pada masa
adolessense ini adalah masa terjadinya proses peralihan dari masa remaja atau
pemuda ke masa dewasa. Jadi masa ini merupakan masa penutup dari masa remaja
atau pemuda. Masa ini tidak berlangsung lama, oleh karena itu dengan
kepandaiannya, seseorang yang dalam waktu relatif singkat sekali telah sampai
kemasa dewasa.
Banyak pendapat tentang
masa adolescence ini akan tetapi pada umumnya, berkisar
17,0-19,0/21,0 tahun. Pada masa adolescence ini sudah mulai
stabil dan mantap, ia ingin hidup dengan modal keberanian, anak mengenal
aku-nya, mengenal arah hidupnya, serta sadar akan tujuan yang dicapainya,
pendiriannya sudah mulai jelas dengan cara tertentu. sikap kritis sudah semakin
nampak, dan dalam hal ini sudah mulai aktif dan objektif dalam melibatkan diri
ke dalam kegiatan-kegiatan dunia luar. Juga dia sudah mulai mencoba mendidik
diri sendiri sesuai pengaruh yang diterimanya. Maka dalam hal ini terjadi
pembangunan yang esensial terhadap pandangan hidupnya, dan masa ini merupakan
masa berjuang dalam menentukan bentuk/corak kedewasaannya
CIRI-CIRI REMAJA AKHIR
- Pertumbuhan
fisik remaja relatif berkurang dengan kata lain tidak sepesat dalam masa remaja
awal.Bagi remaja pria pada usia 20 th dan remaja wanita 18 th keadaan tinggi
badan mengalami pertumbuhan yang lambat.
- Mengalami keadaan sempurna bagi beberapa aspek pertumbuhan dan
menunjukkan kesiapan untuk memasuki masa dewasa awal. Seperti badan dan anggota badan menjadi berimbang,
wajah yang simetris, bahu yang berimbang dengan pinggul.
Saat ini, remaja mengalami perubahan fisik (dalam
tinggi dan berat badan) lebih awal dan cepat berakhir daripada orang tuanya.
Kecenderungan ini disebut trend secular. Sebagai contoh, seratus tahun yang
lalu, remaja USA dan Eropa Barat mulai menstruasi sekitar usia 15 – 17 tahun,
sekarang sekitar 12 – 14 tahun. Di tahun 1880, laki-laki mencapai tinggi
badan sepenuhnya pada usia 23 – 24 tahun dan perempuan pada usia 19 – 20 tahun,
sekarang laki-laki mencapai tinggi maksimum pada usia 18 – 20 dan perempuan
pada usia 13 – 14 tahun.
Trend
secular terjadi sebagai akibat dari meningkatnya faktor kesehatan dan
gizi, serta kondisi hidup yang lebih baik. Sebagai contoh, meningkatnya
tingkat kecukupan gizi dan perawatan kesehatan, serta menurunnya angka
kesakitan (morbiditas) di usia bayi dan kanak-kanak.
Pubertas
Pubertas
adalah periode pada masa remaja awal yang dicirikan dengan
perkembangan kematangan fisik dan seksual sepenuhnya (Seifert & Hoffnung,
1987). Pubertas ditandai dengan terjadinya perubahan pada ciri-ciri seks
primer dan sekunder.
Ciri-ciri
seks primer memungkinkan terjadinyanya reproduksi. Pada wanita, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada
vagina, uterus, tube fallopi, dan ovari. Perubahan ini ditandai dengan
munculnya menstruasi pertama. Pada pria, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada
penis, scrotum, testes, prostate gland, dan seminal vesicles. Perubahan ini
menyebabkan produksi sperma yang cukup sehingga mampu untuk bereproduksi, dan
perubahan ini ditandai dengan keluarnya sperma untuk pertama kali (biasanya
melalui wet dream).
Ciri-ciri
seks sekunder meliputi perubahan pada buah dada, pertumbuhan bulu-bulu pada
bagian tertentu tubuh, serta makin dalamnya suara. Perubahan ini erat kaitannya
dengan perubahan hormonal. Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh
kelenjar endokrin, kemudian dilepaskan melalui aliran darah menuju berbagai
organ tubuh.
Kelenjar
seks wanita (ovaries) dan pria (testes) mengandung sedikit hormon. Hormon ini
berperan penting dalam pematangan seksual. Kelenjar pituitary (yang berada di
dalam otak) merangsang testes dan ovaries untuk memproduksi hormon yang
dibutuhkan. Proses ini diatur oleh hypothalamus yang berada di atas batang
otak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar